Pendidikan karakter di sekolah sendiri memiliki pengertian yang cukup singkat namun padat. Pendidikan karakter diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh setiap individu yang bertanggung jawab di sekolah untuk bersama-sama dengan orangtua agar menjadikan siswanya menjadi anak atau remaja yang memiliki sikap yang peduli, bertanggung jawab dan berpendirian.
Beberapa hal yang menjadi fokus dari pendidikan karakter yaitu perilaku seksual, pengetahuan tentang karakter itu sendiri, moral sosial, keterampilan dalam memecahkan masalah, perasaan keterikatan dengan sekolah, berprestasi secara akademis serta mampu dalam bersikap pada guru.
Peranan Guru Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah
Pendidikan karakter yang dibangun di Indonesia tentunya memiliki peranan seorang guru dalam mengarahkan secara benar tentang pendidikan karakter tersebut. Lebih jauh lagi, guru merupakan contoh atau tauladan dari sikap berkarakter bagi seorang siswa. Berikut ini beberapa hal yang menjadi peranan guru dalam mencetak siswa yang berkarakter di sekolah.
- Menggabungkan atau mengintegrasikan karakter kedalam setiap pelajaran. Hal yang perlu dilakukan bagi seorang guru adalah mengaitkan setiap mata pelajaran yang diajarkan dengan berbagai nilai atau karakter. Tentunya guru terlebih dahulu harus siap dalam memberikan materi sehingga lebih bisa mengembangkan materi tersebut agar mendapatkan sebuah pesan tentang pendidikan berkarakter.
- Mengoptimalisasikan peran guru dalam kegiatan KBM. Dalam hal ini peran guru bukanlah aktor yang memainkan peranan sehingga hanya ditonton oleh murid-muridnya saja. Peran guru adalah sebagai seorang sutradara yang mengarahkan dan membimbing siswanya agar menjadi seorang yang menentukan pembelajarannya sendiri.
- Guru menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif. Dalam artian bahwa guru mengkondisikan berbagai fasilitas yang menunjang untuk kegiatan pendidikan karakter di sekolah. Sehingga siswa dapat lebih optimal mengembangkan karakter tersebut.
- Mengoptimalkan pembiasaan hidup berkarakter dimana guru sebagai pengawas akan setiap perilaku yang tercermin di dalam sekolah.
- Guru bekerjasama dengan pihak orangtua ataupun masyarakat demi perkembangan pendidikan berkarakter. Yang bisa dilakukan adalah dengan menempatkan orangtua atau tokoh masyarakat sebagai fasilitator atau menjadi narasumber dalam setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah tersebut.
- Guru menjadi seorang figur teladan bagi siswanya. Denga demikian tuntutan tidak hanya berlaku bagi siswa atau anak didiknya, akan tetapi guru juga berperan untuk menciptakan cermin kepribadian yang sesungguhnya.
Dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah, guru dan murid akan sama-sama diuntungkan sehingga akan terjadi sebuah keharmonisan yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
0 comments:
Post a Comment